"Branta Pradangga”, Pagelaran Karawitan oleh Seniman-seniman Kota Semarang

"Branta Pradangga”, Pagelaran Karawitan oleh Seniman-seniman Kota Semarang

By Divisi News 5 min read

“Branta Pradangga”, pagelaran karawitan oleh seniman-seniman Kota Semarang dalam rangka tasyakuran atas diakuinya gamelan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 15 Desember 2021, telah berhasil digelar pada 11 Februari 2022 pukul 19.30 secara offline (Gedung Wayang Wong TBRS Semarang) dan online (live streaming youtube di channel B7TVHD SENDRATASIK). Acara berlangsung dengan semarak penuh semangat kebudayaan, meskipun sesekali terdapat lagging dalam live streaming-nya. Tentu saja pagelaran diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan telah dipantau oleh Satgas COVID-19, TNI, serta Polri.

Acara dibuka dengan sambutan dari Widodo Brotosejati yang menyatakan makna dari Branta Pradangga. Branta berarti gandrung atau menyukai, sedangkan Pradangga berarti gamelan. Dilanjut dengan pementasan seni, mulai dari Beksan Serimpi Gondokusuma, Karawitan Sekar Domas UNNES, hingga pada penghujung acara ditutup oleh Tari Golek Kayu oleh alumni sendratasik UNNES dan karawitan dari Suko Laras.

Selain pementasan seni, ada pula sambutan mengesankan dari Dr. Sudharto, M.A., seorang tokoh seniman yang memuji bagaimana Beksan Serimpi Gondokusuma ditampilkan dengan apik dan tidak jauh berbeda “kelasnya” dengan yang ada di Surakarta, meskipun ada beberapa hal yang masih harus ditingkatkan lagi. Beliau juga berbicara tentang bagaimana pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menghormati dan memelihara budaya nusantara, salah satunya budaya jawa yang meliputi seni suara dan seni tari. Selain itu, beliau juga berharap semoga kedepannya akan ada semakin banyak seni budaya yang ditetapkan UNESCO dan dengan adanya acara tasyakuran ini menjadi pendorong bagi pemerintah maupun masyarakat untuk semakin mencintai dan memelihara budaya jawa yang ada.

Sumber: YouTube B7TVHD SENDRATASIK