Parade Berkebaya Balaikota Semarang sebagai Ketegasan Identitas Batik Murni Milik IA
Parade Berkebaya Balaikota Semarang sebagai Ketegasan Identitas Batik Murni Milik IA
Semarang - Parade kebaya dengan tema “Kelana Berbusana Berbudaya” di Kota Semarang digunakan sebagai ajang melestarikan batik sekaligus sebagai upaya penetapan usulan kepada UNESCO bahwa kebaya murni dari masyarakat Indonesia telah terselenggarakan pada Sabtu, (2/7/2022) di Gedung Balaikota Semarang.
Parade Kebaya dengan tema tersebut bertujuan untuk menunjukkan perjalanan kebaya dari waktu ke waktu, dimana pada zaman kerajaan lalu masa transformasi dilanjut masa transisi hingga sekarang telah banyak yang memunculkan kebaya-kebaya milenial. Event ini dipersiapkan dalam kurun waktu yang singkat kurang lebih hanya 1 minggu dengan resiko yang cukup besar tetapi antusiasme dan dukungan dari banyak pihak menjadikan event ini sukses dan meriah.
“Event ini mendadak kurang lebih 1 minggu persiapannya namun alhamdulilah karena support atau dukungan dari banyak pihak , event bisa terealisasi walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Terlebih kemarin kita juga sedang dalam keadaan berduka kehilangan tokoh nasional , senior, pimpinan, guru kita yaitu pak Tjahjo Kumolo yang dimana beliau warga asli Kota Semarang yang selama ini sangat support terhadap kemajuan Kota Semarang . Pada saat memontum ini semua juga kami ubah terkait settingannya semalam, yang kemarin perihal gebyar sebetulnya kita ingin maksimalkan untuk parade ini tapi karena kondisi sedang berduka juga ini kita ubah settingnya sehingga termasuk propertinya menggunakan warna gelap semua,” terang R.Wing Wiyarso
Kendalapun tak luput dalam event ini yakni dengan mulai dibukanya berbagai acara di Kota Semarang sehingga banyak komunitas dan lembaga yang masuk memberi dampak kepada panitia yang menyelenggarakan event ini membutuhkan property untuk kegiatan, mereka kesulitan karena sebagian besar sudah dipesan disamping hal tersebut bisa mendukung pertumbuhan ekonomi lokal . Namun, event Parade Kebaya ini tetap bisa terselenggarakan secara lancar dan meriah berkat dukungan dan kerja sama banyak pihak.
“Alhamdulillah, temen temen bisa melihat sendiri yang hadir pada sore hari ini kurang lebih 500 lebih kita target minimal 500, tapi ternyata kursi yang kita sediakan sebanyak 650 hampir mayoritas terpenuhi . Jadi diatas target yang kita rencanakan sehingga memang kami rasa warga Kota Semarang masih memiliki kebanggan masih memiliki keinginan bahwa kebaya ini milik kita , kebudayaan dari seluruh bangsa kita, jadi memang harus kita jaga kelestariannya harus kita tumbuhkan kecintaan anak anak kita terhadap budaya berkebaya ini,” tambah R.Wing Wiyarso
Dalam event ini juga disematkan beberapa penampilan seperti penyanyi, tari dolanan anak tradisional, fashion show ragam era, hingga flashmob berkelompok wanita berkebaya. Namun, yang unik dan menarik dalam event ini adalah dihadirkannya pertunjukkan ventriloquist yakni seni suara perut. Walaupun ventriloquist sendiri merupakan seni yang bukan pure asli dari Indonesia tapi dengan kreativitas dari Mc Fe and Friend tepatnya kak Fee , ventriloquist ini bisa digabungkan ke acara tradisional bahkan sekelas dengan pemkot.
“Ya deg-degan karena kita harus mempersiapkan materi materi yang memang harus detail dan sesuai jadi misal kita mengungkapkan sejarah dari kebaya, ke-2 kita harus mengedukasi kepada undangan metamorfasenya kebaya seperti apa jadi itu tantangannya kita dan kita memang harus benar benar hafal gitu. Namun, ada untungnya juga event ini saya lebih tau bagaimana bentuk bentuk kebaya,” tutur Fee
“Harapannya tidak hanya dikota semarang saja, tapi di tempat lain harapannya bisa semakin memahami seni ventriloquist itu seperti apa dan dihadirkan dengan acara apa pun sebenarnya bisa dan saya juga cukup senang karena Bapak Hendi (Walikota Semarang) ini juga penasaran ingin tau coba dong kalo di kombinasikan dengan acara ber-kelana ini seperti apa,” tambah Fee
Harapan dari event Parade Kebaya ini tak lain dan tak bukan juga adalah untuk memotivasi pemerintah daerah lainnya untuk mengikuti hal-hal yang serupa sehingga bisa membuktikan bahwa kebaya ini memang faktanya benar-benar milik dari Tanah Air tercinta bukan dari negara lain.