Musim Penghujan Tiba: Kota Semarang Banjir, Jalan Pantura Macet
Musim Penghujan Tiba : Kota Semarang Banjir, Jalan Pantura Macet
Semarang (29/11/2023) – Memasuki musim penghujan, kota – kota besar di Indonesia pasti akan ada yang mengalami banjir, salah satunya di Kota Semarang.
Mulai hari Selasa (28/11) pagi, terdapat 7 (tujuh) lokasi di Kota Semarang yang tergenang banjir dengan ketinggian air yang bervariasi. Hal ini akibat dari intensitas hujan yang tinggi sejak hari Senin (27/11) malam. Adapun 7 (tujuh) lokasi yang tergenang air tersebut meliputi 5 (lima) diantaranya berada di wilayah Kecamatan Genuk, sementara 2 (dua) lainnya berada di Jalan Kaligawe (Jembatan Tol) dan Jalan Kaligawe depan pintu masuk RSI Sultan Agung. Ketinggian genangan air mulai dari 30 – 70 cm.
Jalur Pantura Genuk Kota Semarang merupakan salah satu daerah yang kerap terjadi banjir ketika musim penghujan tiba. Mengutip dari detikJateng, hingga pagi hari ini sebagian jalur tersebut masih terendam banjir. Meskipun demikian, kendaraan yang berlalu lalang masih bisa melintas dengan catatan harus ekstra berhati-hati ketika melewati jalur ini.
Genangan air dimulai dari perbatasan Demak menuju ke arah barat berada di dekat proyek dengan peninggian jalan sekitar 100 meter. Namun, adanya rekayasa contraflow, jalur yang tergenang air tersebut memang tidak digunakan.
Selain di Jalur Pantura, genangan air juga terlihat di pertigaan eks Terminal Terboyo menuju arat barat, tepat di depan RSI Sultan Agung hingga menyentuh proyek peninggian fly-over tol Kaligawe dengan kedalaman yang beragam.
Genangan air yang cukup tinggi berakibat pada kendaraan yang menerobos menjadi mogok. Dalam menghadapi situasi ini, rekayasa arus lalu lintas pun dilakukan, salah satunya dengan cara mengalihkan arus dari arah Demak menuju Kota Semarang menjadi melewati Jalan Woltermonginsidi.
Banjir juga menggenangi sekolah – sekolah, seperti SMP N 10 dan SMP N 20 Kota Semarang yang letaknya bersebalahan. Namun genangan air tersebut tidak menyurutkan semangat anak – anak ketika diminta untuk tetap masuk sekolah.
Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang menjelaskan bahwa salah satu sebab adanya banjir di Kota Semarang adalah rumah pompa yang rusak. Rumah Pompa Kali Tenggang yang terletak di Jalan Yos Sudarso (Jalan Pantura) dan Rumah Pompa Kali Siringin di Terboyo berdekatan dengan Jalan Kaligawe memiliki fungsi menyedot air yang dstang dari area sekitar Kecamatan Genuk.
Selain rumah pompa yang rusak, terdapat faktor lainnya seperti sampah dan adanya bangunan yang menghambat aliran kali. Sehingga, Wali kota Semarang meminta bangunan yang berada di atas kali di lokasi Nogososro, Tlogosari, dan Semarang segera dibongkar.
Dalam menghadapi situasi ini, Pemerintah Kota Semarang sudah berusaha melakukan pencegahan banjir, dengan pengerukan sedimen dan memperbaiki saluran. Namun, hal tersebut juga masih menghadapi kendala.
Sumber :