Mahasiswa Bahasa Jawa UNNES Sukses Gelar Festival Ketoprak Gaul Kesebelas dengan Penuh Keseruan
Mahasiswa Bahasa Jawa UNNES Sukses Gelar Festival Ketoprak Gaul Kesebelas dengan Penuh Keseruan
Festival Ketoprak Gaul kembali dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang dengan menampilkan empat lakon ketoprak yang dilaksanakan pada hari Jumat- Sabtu, 8 - 9 Desember 2023 di Gedung B6 FBS, Unnes. Festival ketoprak ini merupakan festival ke-11 yang dilaksanakan secara turun temurun oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa sebagai tugas akhir mata kuliah.
Pada Festival Ketoprak tahun ini, mahasiswa mementaskan empat lakon yaitu "Sekar Pudhak Kencana" oleh Ketoprak Cakra Bhuya dan lakon "Surya Sumirat" oleh Ketoprak Hanebu Sumirat yang dipentaskan pada Jumat malam (8 Desember 2023). Sementara itu, lakon "Telik Mangendra Jala" oleh Ketoprak Nawasangha dan lakon "Ludiraning Katresnan" oleh Ketoprak Kridha Wacana dipentaskan pada Sabtu malam (9 Desember 2023).
Festival Ketoprak Gaul ini mengangkat cerita tentang kehidupan kerajaan Jawa. Salah satu lakon dengan judul "Telik Mangendra Jala" menceritakan tentang balas dendam yang dilakukan oleh Ratanca kepada Prabu Jayanegara. Hal tersebut terjadi karena Prabu Jayanegara telah memperkosa istri dari Ratanca. Balas dendam pun dilakukan dengan memberikan racun kepada Prabu Jayanegara hingga akhirnya ia meninggal dunia. Namun, aksi pemberian racun ini diketahui oleh Gajah Mada yang kemudian membuat adanya pertarungan sengit antara Ratanca dan Gajah mada. Pertarungan tersebut dimenangkan oleh Gajah Mada, sedangkan Ratanca tewas terbunuh.
Menurut salah satu pemeran utama dalam ketoprak tersebut, persiapan dilakukan kurang lebih dua bulan "Kalo untuk proses ketopraknya mungkin bisa dibilang dua bulan sekaligus sama hafalannya, jadi hafalan satu bulan dan satu bulannya buat proses" ujar Umi selaku pemeran ketoprak. "Sedangkan untuk pembuatan properti kurang lebih 2 minggu" tambahnya.
Persiapan yang cukup matang tersebut terbayarkan dengan kemeriahan dan keseruan pada malam pementasan ketoprak. Kemeriahan dan keseruan itu dibuktikan dengan banyaknya penonton yang memenuhi ruangan dan disambut dengan antusiasme mereka untuk menonton pertunjukan ketoprak hingga akhir. Selain para mahasiswa, festival ketoprak ini juga dihadiri oleh beberapa dosen Fakultas Bahasa dan Seni, salah satunya dosen mata kuliah Drama Jawa Tradisional, Dr. Sucipto Hadi Purnomo.
Dengan adanya Festival Ketoprak Gaul ini, semoga budaya Jawa lebih terkenal, khususnya di kalangan anak muda, sehingga kebudayaan Jawa tetap lestari dan tidak tergeser oleh kebudayaan luar. Selain itu, sebagai masyarakat Jawa seharusnya kita patut bangga dengan adanya kesenian ini "wong jowo ojo ilang jowone" pungkas Umi.