Tabur Bunga untuk Iko: Suara Mahasiswa Menuntut Keadilan

Tabur Bunga untuk Iko: Suara Mahasiswa Menuntut Keadilan

By Divisi News 5 min read

Semarang – Senin (02/9/2025), segenap civitas akademika Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar tabur bunga dan menyalakan lilin untuk mengenang salah satu mahasiswa Fakultas Hukum, almarhum Iko Juliant Junior.

Di hadapan patung Dewi Themis, simbol keadilan, para mahasiswa menaburkan bunga, menyalakan lilin, dan memanjatkan doa.

Iko Juliant Junior seorang mahasiswa Fakultas hukum, Unnes yang meninggal pada Minggu (31/08/25) di RSUD Kariadi. Dinilai memiliki kejanggalan dari tempat kecelakan, rentang waktu yang lama antar kejadian dan saat dilarikan ke rumah sakit, serta memiliki temuan luka lebam dalam tubuh korban.

Sebelumnya, pihak keluarga juga melaporkan bahwa Iko sempat mengigau "Ampun Pak, jangan pukuli saya lagi" sebelum meninggal dunia, sebuah fakta yang semakin memperkuat dugaan adanya kekerasan. Oleh karena itu, kematian Iko Juliant Junior menjadi sorotan publik dan dipertanyakan oleh berbagai pihak, seperti LBH Semarang.

Salah satu perwakilan mahasiswa, Farhan (bukan nama sebenarnya), mengatakan bahwa kegiatan ini bentuk gerakan solidaritas untuk mengenang dan mendoakan saudara Iko 

"Dalam kurun waktu kurang dari seminggu aja, sudah gugur berapa banyak nyawa. Kurang lebih 7 sampai dengan 10 orang itu kan sudah gugur," katanya.

Ia berharap peristiwa seperti ini tidak terulang kembali ke orang lain. 

"Semoga keluarga almarhum bisa ditabahkan hatinya dan dilancarkan segala urusannya. Harapannya hal ini tidak terjadi lagi karena kematian seseorang tidak bisa kita bayar dengan apapun," pungkasnya.

Ketua BEM FH UNNES, Gossan, mengungkapkan pihaknya akan terus mengawal kasus ini. 

"Pastinya dari BEM FH UNNES akan bersikap dan mengawal persoalan ini, karena ini soal kemanusiaan yang seharusnya dikedepankan kebenaran yang terjadi," tegasnya.